di bulan ramadhan 1431 H ini, acara televisi yang paling sering aku tonton sambil menunggu waktu berbuka puasa adalah Jika Aku Menjadi. Pada bulan puasa, acara tersebut berubah menjadi Jika Aku Menjadi Ramadhan. Mungkin maksudnya special bulan ramadhan kali ya. Acara tersebut ditayangkan di transtv pada pukul 17.00, tapi saya tidak tahu persis setiap hari apa acara tersebut ditayangkan. Berdasarkan informasi yang saya dapat dari sini,
J-A-M (Jika Aku Menjadi) adalah program majalah berita, yang menyuguhkan informasi langsung seputar kehidupan kalangan kelas bawah (pemulung, nelayan, buruh panggul pasar, kuli panggul pelabuhan, petani penggarap, penangkap kalong, buruh pemetik jamur, tukang kayu, tukang ojek sepeda, dll.). Informasi dalam J-A-M ditujukan untuk memberi pemahaman, empati atau simpati pada masyarakat bawah
Yang saya suka dari acara ini adalah pelajaran bahwa mencari uang itu susah. Mungkin kita sudah merasa bahwa kehidupan kita selama ini sangat enak dan berkecukupan. Tapi di luar sana ada banyak orang yang untuk mencari uang makan sehari saja, harus bekerja seharian. Misalnya saja penjual cendol, pembuat batu bata, membuat gerabah, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Jika pada hari ini mereka tidak bekerja, mungkin mereka tidak bisa makan. Mereka sangat bersyukur jika pada hari ini mereka bisa mendapatkan uang (walaupun jumlahnya tidak seberapa) untuk membeli makanan. Beda sekali dengan kebanyakan orang kota yang hidup berkecukupan. Punya motor masih belum puas, maunya punya mobil. Punya 1 mobil belum puas juga, maunya 2 mobil. Seterusnya demikian sampai keinginan itu tidak terbatas.
nilai penting dalam acara itu adalah “Kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki dan kita dapatkan saat ini :)”
Di akhir acara itu, ada seorang wanita yang membawakan puisi berjudul kerendahan hati karya taufiq ismail sambil diiringi oleh seorang pemain gitar. Saya suka dengan puisi itu dan sampai akhirnya saya mencarinya di Google. Saya dapat juga puisi itu dari http://toppuisi.com/taufiq-ismail/kerendahan-hati/
inilah puisi Kerendahan hati – taufiq ismail selengkapnya
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danauKalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalanKalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata airTidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
puisinya benar2 sangat berbobot..
Info yang sangat menarik, terima kasih telah berbagi…trims
Puisinya sangat menyentuh hiks…
ini dia puisi yg ane cari,
menyentuh bgt ya,..
thx, dah di posting smpat kehilangan jejak, awalnya kan di baca di tran tv, ehehe